PENGARUH KONSUMSI, INVESTASI, JUMLAH UANG BEREDAR DAN INFLASI TERHADAP PENENTUAN KEBIJAKAN SUKU BUNGA SBI
Pengaruh konsumsi, Investasi,
Jumlah Uang Beredar dan Inflasi Terhadap Penentuan Kebijakan Suku Bunga SBI
165 Jurnal
Publika Volume 2 Nomor 2, Juli 2010
Indra Setiawan, Deddy S Bratakusumah
Program Pascasarjana Universitas Esa Unggul, Jakarta
Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta 11510
Abstrak
Dalam penelitian ini dianalisis mengenai pengaruh
variabel-variabel ekonomi makro (Konsumsi, Investasi, Jumlah Uang Beredar dan
Inflasi) terhadap penentuan kebijakan suku bunga SBI. Data yang digunakan
adalah data sekunder dengan penelitian langsung pada objek penelitian dan data
yang sudah tersedia di website Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, dan
Kementerian Keuangan. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif dan
regresi linear berganda. Hasil penelitian yang diperoleh, variabel Investasi
berpengaruh secara signifikan terhadap suku bunga SBI, sementara itu variabel
Konsumsi, JUB, dan Inflasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
perubahan suku bunga SBI.
Kata Kunci: konsumsi, investasi,
inflasi
Pendahuluan
Kebijakan moneter dan kebijakan
fiskal satu sama lain saling berpengaruh dalam kegiatan perekonomian. Dalam
upaya penetapan sasaran dalam proses pembangunan ekonomi maka
koordinasi antara
Bank Indonesia dan Pemerintah dilakukan dalam rangka menghadapi berbagai
tantangan dan persoalan. Koordinasi antara Pemerintah dan Bank Indonesia adalah
membahas dan merekomendasikan kebijakankebijakan yang diperlukan baik dari sisi
Pemerintah maupun Bank Indonesia. Bank Indonesia mempunyai kewenangan dalam
Kebijakan moneter. Kewenangan BI tersebut antara lain dalam menetapkan sasaran
sasaran moneter dengan memperhatikan laju inflasi dan melakukan pengendalian
moneter dengan menggunakan cara-cara yang termasuk tetapi tidak terbatas pada
operasi pasar terbuka dipasar uang baik rupiah maupun valuta asing, penetapan
tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau
pembiayaan. ( UU RI No. 3 Tahun 2004 tentang perubahan atas undang-undang RI
No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia).
Kebijakan Moneter adalah
kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah melalui Bank Sentral guna mengatur
penawaran uang dan tingkat bunga dalam tingkat yang wajar dan aman (Iskandar
dan Andjaswati 2008). Undang-undang No. 23 Tahun 1999 sebagimana diubah dengan
UU No. 3 Tahun 2004 Bank Indonesia dalam mendukung terwujudnya pembangunan
ekonomi yang berkesinambungan dan sejalan dengan tantangan perkembangan serta
pembangunan ekonomi yang semakin kompleks, sistem keuangan yang semakin maju
serta perekonomian internasional yang semakin kompetitif dan terintegrasi, maka
kebijakan moneter harus dititik beratkan pada upaya untuk memelihara stabilitas
nilai rupiah.
Sementara itu disisi pemerintah, salah satu perangkat yang dapat
digunakan untuk mencapai sasaran pembangunan adalah kebijakan fiskal. Menurut
Iskandar dan Andjaswati (2008), Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah
dalam bidang anggaran dan belanja negara dengan maksud untuk mempengaruhi
jalannya perekonomian.
Kebijakan Fiskal mempunyai tiga fungsi utama, yaitu alokasi
anggaran untuk tujuan pembangunan, fungsi distribusi pendapatan dan subsidi
dalam upaya peningkatan kesejahteraan rakyat, dan juga fungsi stabilisasi
ekonomi makro di dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi. Kebijakan fiskal
akan mempengaruhi perekonomian melalui penerimaan dan pengeluaran negara.
Disamping pengaruh selisih antara penerimaan dan pengeluaran (defisit atau
surplus), perekonomian juga dipengaruhi oleh jenis sumber penerimaan negara dan
bentuk kegiatan yang dibiayai pengeluaran negara.
Keterlibatan Pemerintah dalam perekonomian sangat diperlukan,
seperti adanya aparat, sarana dan prasarana, biaya operasional dan
pemeliharaan, belanja modal yang kesemuanya itu merupakan belanja bagi negara
untuk mendukung tumbuhnya perekonomian. Untuk membiayai belanja tersebut,
pemerintah perlu mencari sumber pendapatan negara yang negara setiap tahunnya
tercantum dalam suatu daftar yang di sebut Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN).
Apabila jumlah belanja negara
yang direncanakan lebih besar daripada pendapatannya maka timbulah apa yang
disebut dengan defisit APBN.
Beberapa pos APBN yang potensial akan berubah akibat pergerakan
suku bunga SBI diantaranya adalah besaran subsidi bunga kredit program dan
pembayaran bunga utang dalam negeri pemerintah.
Istilah suku bunga yang kita kenal secara umum meliputi suku bunga
dalam negeri dan luar negeri. Yang berkaitan dengan istilah suku bunga dalam
negeri yang biasa dikenal antara lain adalah suku bunga perbankan (seperti suku
bunga deposito dan suku bunga kredit), suku bunga penjaminan perbankan, suku
bunga SBI, dan BI Rate.
Suku bunga dalam negeri Indonesia sendiri diduga dipengaruhi oleh
faktor faktor eksternal maupun internal. Faktor-faktor eksternal yang diduga
mempengaruhi suku bunga dalam negeri antara lain suku bunga luar negeri, kurs
mata uang asing terhadap rupiah, dan harga minyak internasional. Sementara itu,
faktor internal yang diduga mempengaruhi suku bunga dalam negeri antara lain adalah
inflasi, jumlah uang beredar, produk domestik bruto (PDB) riil, dan ekspektasi
pelaku pasar.
Dari berbagai macam suku bunga di
dalam negeri, suku bunga SBI merupakan salah satu instrumen moneter yang
penting dalam perekonomian negara dan berada di bawah tanggung jawab Bank
Indonesia.
Metode
Penelitian
Teknik Pengumpulan Data dan Pengambilan Sampel
1. Jenis Data
Data
yang akan diambil dari setiap variabel di atas terdiri dari 2 jenis data yaitu
data kualitatif dan kuantitatif. Kedua jenis data ini merupakan data primer dan
sekunder.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan oleh peneliti berasal dari
website/situs resmi Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan Badan Pusat
Statistik.
3. Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, peneliti menerapkan beberapa teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
a.
Studi Lapangan: kegiatan ini dilakukan peneliti untuk pengambilan data sekunder
melalui web site Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan Badan Pusat
Statistik.
b.
Studi Kepustakaan. Kegiatan ini dilakukan untuk mempelajari beberapa literatur
yang telah didapatkan baik yang terkait dengan definisi-definisi makro seperti
Suku Bunga, Konsumsi, investasi, Inflasi dsb. Data sekunder yang telah
dikumpulkan juga menjadi salah satu pustaka yang dipelajari oleh peneliti.
c. Wawancara dan Diskusi Terfokus. Kegiatan ini dilakukan oleh
peneliti untuk memperkaya pemahaman peneliti tentang hal-hal yang terkait
dengan kebijakan-kebijakan serta program pelaksanaan Pemerintah yang dilakukan
untuk medapatkan analisa yang tepat dalam menentukan arah dan tujuan
pembangunan ekonomi Indonesia.
Hasil
dan Pembahasan
Analisis Deskriptif
Statistik Terhadap Variabel
Pengujian Kualitas Data
1. Uji Autokorelasi
DW = jumlah dari (e1-ei-1)/jumlah dari e1 di kuadrat kan
dimana
e adalah residual.
·
Angka D-W di bawah -2
berarti ada autokorelasi positif
·
Angka D-W di antara -2
sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi
·
Angka D-W di atas +2 berarti
ada autokorelasi negative
Dengan demikian, persamaan regresi diatas, bebas dari masalah
autokorelasi.
2. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel dependen
dan independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak.
3. Uji Multikolinearitas
Uji Multrikolinearitas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya
variabel independen yang memiliki kemiripan antar variable independen dalam
suatu model.
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam
sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan
ke pengamatan lain.
Rumus Regresi yang akan digunakan adalah:
Ŷt = β0 + β1X1t-1 + β2X2t-1+ β3X3t-1 + β4X4t-1 + ε
Kesimpulan
Keempat variabel (Konsumsi, Investasi, Jumlah Uang Beredar dan
Inflasi) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap suku bunga SBI, kecuali
variabel Investasi. Bila tingkat suku bunga SBI tinggi maka suku bunga riil
juga akan tinggi sehingga masyarakat memilih untuk menyimpan uangnya di bank
daripada melakukan investasi dan begitu juga sebaliknya. Dari penelitian dan
pengujian ada hubungan yang erat dan negatif antara suku bunga SBI dan
investasi. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa Investasi terkait erat
berpengaruh negatif terhadap penentuan tingkat suku bunga SBI.
Daftar Pustaka
·
Amos Amoroso Avonti dan Hudi
Prawoto, “Anali sis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Tingkat Suku Bunga SBI
Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta”,Jurnal Akuntansi
Bisnis, Vol. III No.5 , 2004.
·
Bank
Indonesia, ”Laporan Kebijakan Moneter”, terbitan per Triwulan_____________,
”Sejarah Bank Indonesia”, Perio de IV : 1983-1997
·
Bramantyo
Djohanputro,“Prinsip-Prinsip Ekono mi Makro : Praktis Untuk Mahasiswa dan
Pebisnis”, Penerbit PPM, Jakarta, 2006.
·
Burhan Bungin, H.M.,
”Metodologi Penelitian Kuantitatif”, Kencana Prenada Media Gro up, Edisi
Pertama 2009
·
Damodar N. Gujarati,
”Dasar-dasar Ekonometri ka”, Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga, 2006.
·
Didy Laksmono R,"Suku
Bunga Sebagai Salah Sa tu Indikator Ekspektasi Inflasi", Bulletin Ek onomi
Moneter dan Perbankan, Maret 20 01.
·
Esya,
Lavlimatria,"Penentuan Model Tingkat Bu nga Nominal di Indonesia
(Pendekatan Non Nested Test)", Media Ekonomi, Vol.9 No. 1, April 2003.
·
Fadjar Putra
Anoraga,"Pengaruh Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah dan GDP Mitradagang Indo
nesia Terhadap Ekspor Indonesia", Jurnal Keuangan dan Moneter, Departemen
Keua ngan RI, Volume 7 Nomor 7, Desember 20 04.
·
Gregory N. Mankiw,"Teori
Makro Ekonomi", Worth Publishers Inc. New York, Ed. Ke-5, Penerbit
Erlangga, 2004.
·
Haerul Anam,"Pengaruh
Faktor Eksternal dan In ternal serta Kebijakan Moneter Terhadap Tingkat Suku
Bunga di Indonesia 1984.1-1991.4", unpublished, Tesis Strata-2 Univer
sitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1995.
·
Husein Umar, ”Desain
penelitian MSDM dan Pe rilaku Karyawan, PT Raja Grafindo Persa da. 2008.
·
Insukindro, "Pendekatan
Masa Depan Dalam Pe nyusunan Model Ekonometrika : Forward-Looking dan
Pendekatan Kointegrasi", Jur nal Ekonomi dan Industri, Pusat Antar Uni
versitas (PAU), Universitas Gajah Mada, Ed.2, 1996.
·
Iskandar Putong dan ND.
Andjaswati, ”Pengan tar Ekonomi Makro” Penerbit Mitra Waca na Media, Ed. 1,
2008.
·
Jeff Madura, “Financial
Management”, Florida Uni versity Express, 1993.
·
Mohamed Ariff, "Effect
of Financial Liberalization on Four South East Asia Financial Market,
1973-1994", ASEAN Economic Bulletin Vol. 12 No.3 ISEAS, 1996.
·
Mudrajat Kuncoro, ”Manajemen
Keuangan Inter nasional”, BPFE, Yogyakarta, 1996.
·
Muh. Alwi Chanafi, ”Analisa
faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Suku Bunga SBI periode 1981-2001”,
Tesis Universitas Muha madiyah Surakarta, 2008.
·
N. Gregory Mankiw, ”Makro
Ekonomi”, PT Gelo ra Aksara Pratama, 2006.
·
Neny Erawati dan Richard
Llewelyn, "Analisa Pergerakan Suku Bunga dan Laju Ekspek tasi Inflasi
untuk Menentukan Kebijakan Moneter di Indonesia", Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan, Vol.4 No.2 September, 2002.
·
Noor Fuad, ”Ekonomi Makro,
Teori, Kebijakan, dan Aplikasinya di Indonesia”, LPKPAP BP PK, Departemen
Keuangan RI, 2006.
·
Nota Keuangan dan APBN 2010
·
Nova Riana Banjahalor,
”Mekanisme Suku Bunga SBI Sebagai Sasaran Operasional Kebijakan Moneter dan
Variabel Makroekonomi Indo nesia: 1990.1 – 22007.4”, Buletin Ekonomi Moneter
dan Perbankan Vol. 11, No. 1, Juli 2008.
·
Mohamad Ikhsan,
"Penentuan Tingkat Bunga di Indonesia : Dampak Deregulasi Juni
1983-1989", Jurnal Ekonomi Indonesia, April 19 92.
·
Perry Warjiyo, “Mekanisme
Transmisi Kebijakan Moneter Di Indonesia”, Buku Seri Kebank sentralan No.11.
Pusat Pendidikan Dan Stu di Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia, 2004.
·
___________, dan D.
Zulverdy, "Penggunaan Su ku Bunga Sebagai Sasaran Operasional Ke bijakan
Moneter Di Indonesia", Buletin Eko nomi Moneter dan Perbankan, Vol.l No.1
Juli, Bank Indonesia, 1998.
·
Quiserto, "Analisis
Kesenjangan Investasi dan Ta bungan di Indonesia 1981.2-1994.4: Pende katan Forward-Looking
Model dan Backward Looking Model”, Skripsi Strata-1, unpublis hed,
Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1996.
·
Revrisond Baswir, “Drama
Ekonomi Indonesia. Belajar dari Kegagalan Ekonomi Orde Ba ru”, Kreasi Wacana,
Agustus 2004.
·
Rudiger Dornbusch, Stanley
Fischer, dan Richard Startz, “Makro Ekonomi”, PT Media Global Edukasi, 2008.
·
Rustam, Rinaldi dan Heidy
Ayudia Tantri, “Ana lisis Faktor Pembentukan Besaran Tingkat Suku Bunga Pasar
Uang Antar Bank (PU AB) Dengan Menggunakan Metode Error Correction Model”,
LPFE Universitas Trisak ti, Jurnal Media Ekonomi Vol.12 No.1, Ap ril 2006.
·
Said Kelana Asnawi dan
Chandra Wijaya,"Riset Keuangan, Pengujian-Pengujian Empiris", PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 20 05.
·
Singgih Santoso,“Menguasai
Statistik di Era In formasi dengan SPSS 15”, Elex Media Kom putindo, Jakarta,
2006.
·
Sarwono, Hartadi A. dan P.
Warjiyo, "Mencari Pa radigma Baru Manajemen Moneter dalam Sistem Nilai
Tukar Fleksibel: Suatu Pemiki ran Untuk Penerapannya di Indonesia", Bul
letin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Vol. 1 No.1 Juli 1998, Bank Indonesia,
1998.
·
Sigit Setiawan dan Agunan P.
Samosir,"Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Suku Bunga SBI", Kajian
Ekonomi dan Keuangan Vol.10 No.1, Maret 2006, Jakarta, 2006.
·
Sri
Adiningsih,"Tingkat Bunga Riil, Inflasi dan Kebijakan Moneter Indonesia Tahun
1989-1995", working paper, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1996.
·
Sri Adiningsih, ”Perangkat
Analisis dan Teknik Analisis Investasi di Pasar Modal Indone sia”, PT. Bursa
Efek Jakarta, Jakarta, 1998
·
Sugiyono, "Statistika
Untuk Penelitian", Alfabeta, Bandung, 2004.
·
Susanti, Hera & Moh.
Ikhsan & Widyanti, “Indi kator-Indikator Makroekonomi”, Lembaga Penerbit
FE-UI, Jakarta, 2007.
·
Tedy Herlambang, Sugiarto,
Brastoro, Said Ke lana, PT Gramedia Pustaka, Jakarta, 2001.
·
Tony Prasetiantoro, “Keluar
Dari Krisis”, Analis is Ekonomi Indonesia, PT Gramedia Pusta ka Utama, Jakarta,
2000.
·
Tri Wibowo dan Hidayat
Amir,"Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah", Kajian
Ekonomi dan Keuangan, Departe men Keuangan RI, Volume 9 Nomor 4, De sember
2005.
·
Umi Hanni,
"Sustainabilitas Fiskal Indonesia dan Faktor-Faktor Yang
mempengaruhinya", Jurnal Keuangan Publik, Departemen Keua ngan RI, Volume
4 Nomor 2, September 2006
·
Universitas INDONUSA Esa
Unggul, “Pedoman Penyusunan Tesis”, Program Pascasarjana Universitas INDONUSA
Esa Unggul, Jakarta, 2007.
·
V. Wiratna
Sujarweni,”Belajar Mudah SPSS un tuk Penelitian”, Global Media Informasi,
Yogyakarta, 2007.
·
Villanueva, Delano dan Abbas
Mirakhor, "Strate gies for Financial Reforms : Interest Rate Poli cies,
Stabilization, and Bank Supervision in De veloping Countries”, IMF Staff
paper, Vol. 37 No. 3, 1990.
·
Wardhono, Aditya, Ken
Darsawati, dan I Wayan Subagiarta,"Analisis Faktor-faktor Penentu tingkat
Bunga Di Indonesia, 1985.2-1997.1: Pendekatan Model Backward dan Forward
Looking”, 1998.
·
Widodo, Hg. Suseno
Triyanto,"Indikator Ekono mi: Dasar Perhitungan Perekonomian Indo
nesia", Penerbit Kanisius,Yogyakarta, 1990.
·
Yus Agusyana, Islandscript,
“Olah Data Skripsi dan Penelitian dengan SPSS 19”, PT Elex Media Komputindo,
Gramedia Jakarta, Feb ruari 2011.
Situs Internet
·
http://www.bi.go.id
·
http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi
·
http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_bunga
·
http://massofa.com/2008/02/27/produksi-kon
sumsi-distribusi-dan-ekonomi-kerakyatan
http://organisasi.org/definisi-pengertian-inflasi-stagnasi-stagflasi-serta-dampak-sosial-infla si
0 Response to "PENGARUH KONSUMSI, INVESTASI, JUMLAH UANG BEREDAR DAN INFLASI TERHADAP PENENTUAN KEBIJAKAN SUKU BUNGA SBI"
Posting Komentar