Peran Aparatur Dalam Penanganan Bencana
Letak geografis Indonesia sangat rentan terhadap bencana alam seperti
gunung berapi, tanah longsor, banjir, gempa bumi, dan tsunami. Menyadari
hal itu, pemerintah melakukan berbagai upaya di antaranya upaya
pemulihan pascabencana melalui dua program sukses, yakni Multi Donor
Fund untuk Aceh dan Nias (MDF) serta Java Reconstruction Fund (JRF).
Program MDF dan JRF telah menghasilkan sejumlah pembelajaran yang
menjadi perhatian masyarakat internasional, di antaranya dalam
pelaksanaan rekonstruksi perumahan berbasis pemberdayaan masyarakat,
pemulihan ekonomi masyarakat (livelihood), serta peningkatan kapasitas Pemda dan masyarakat tentang pengurangan risiko bencana.
Hal ini juga menjadi perhatian besar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pada kesempatan Konferensi Multi Donor Fund for Aceh and Nias and Java
Reconstruction (MDF) yang dilaksanakan di Jakarta pada
tanggal 12
November 2012 yang lalu, presiden menguraikan enam tips penanganan
bencana besar tersebut sebagai berikut:
Satu, kecepatan dan ketepatan dalam pengelolaan bencana, mengedepankan sense of urgency.
Dua, penyebaran informasi dan komunikasi publik yang cepat,
akurat dan tepat, terutama untuk mendukung penyaluran bantuan yang
terbuka dan tepat sasaran.
Tiga, koordinasi pada seluruh tahapan penanggulangan, mulai respon tanggap darurat hingga rehabilitasi dan rekonstruksi.
Empat, kepemimpinan yang handal.
Lima, mekanisme pendanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi yang transparan, dan professional.
Enam, kesiapsiagaan yang bertumpu pada kemampuan sumber daya
manusia, partisipasi masyarakat, dan alat-alat penunjang agar mitigasi
bencana dapat dilakukan secara cepat dan maksimal.
Apa yang menjadi consern pemerintah tersebut layaknya disambut
baik oleh setiap aparatur pemerintah melalui berbagai program dan
tindakan nyata, terutama menemukan rumusan/formula yang tepat dan
paradigma-paradigma baru pencegahan, penanganan dan penanggulangan
bencana seperti perubahan paradigma pengelolaan bencana dari yang semula
hanya berupa respon tanggap darurat kemudian diikuti dengan
rekonstruksi dan rehabilitasi, kini perlu ditambah lagi dengan
pengurangan risiko bencana.
Selain itu, juga diperlukan upaya bersama untuk terus meningkatkan
kesiapsiagaan menghadapi bencana, terutama dalam hal kesiapan dan
kehandalan teknologi guna membangun sistem peringatan dini bencana,
cuaca dan iklim.
Zainudin, M.Si.
Kementerian Dalam Negeri
0 Response to "Peran Aparatur Dalam Penanganan Bencana "
Posting Komentar